NURSING CARE

Selasa, 23 Oktober 2012

PENGARUH RADIASI SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP KADAR GLUKOSA DALAM CAIRAN INFUS DEXTROSE 5%



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Cairan infus dextrose 5% merupakan cairan nutrisi parenteral yang paling sering digunakan di klinik/ruang perawatan. Penggunaan cairan infus ini sebagai pilihan untuk nutrisi parenteral karena ada beberapa alasan. Alasan tersebut diantaranya, glukosa yang terkandung didalam cairan infus ini fisiologis bagi tubuh karena memang biasa terdapat dalam darah, mudah didapat, murah, mudah pemberiannya  untuk  berbagai  konsentrasi  (5-40%),  dan  mudah  dipantau (1). Di ruang perawatan rumah sakit, cairan infus dextrose 5 % sering digunakan pada pasien yang menderita penyakit jantung, lever, ginjal, malaria dan bahkan pada diabetes mellitus dengan hipoglikemi (2).
Dalam cairan infus dextrose 5% terdiri atas glukosa yang dilarutkan dalam pelarut air. Larutan ini mempunyai osmolalitas serum sebesar 252 mOsm/L, memberikan kurang dari 200 kkal dan merupakan sumber kecil kalori untuk kebutuhan sehari-hari (3). Sebagian besar glukosa memiliki bentuk siklik hemiasetal yang terbentuk lewat penggabungan rantai aldehid yang terbuka dengan gugus hidroksil (alkohol). Rantai aldehid yang terbuka dan struktur siklik hemiasetal berada dalam keadaan yang seimbang (4) . Rantai terbuka merupakan bentuk reaktif glukosa dan sangat mudah ter oksidasi, sehingga terbentuk senyawa α,β-dikarbonil (4). Oksidasi glukosa tersebut dapat dipercepat dengan adanya foto oksidasi yang bersumber dari lampu neon atau sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV) (5).
Ultra violet termasuk gelombang radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang 100-400 nm (6). Sinar ultra violet yang dihasilkan dari lampu neon mampu diserap oleh molekul oksigen, akibatnya terbentuk molekul oksigen yang baru, yang memiliki struktur elektronik yang berbeda dari molekul sebelumnya. Molekul oksigen tersebut dinamakan molekul oksigen singlet (¹O2). Molekul oksigen tersebut merupakan turunan oksigen yang bersifat reaktif (7). Kereaktifan molekul oksigen singlet ini dapat memodifikasi struktur molekul glukosa  seperti yang terdapat di dalam cairan infus.
Penelitian sebelumnya telah disebutkan bahwa glukosa dapat mengalami oksidasi akibat adanya sinar lampu neon. Hal ini menyebabkan glukosa yang berstruktur rantai lurus banyak mengalami oksidasi membentuk senyawa dikarbonil. Laju pembentukan senyawa dikarbonil ini juga dipengaruhi oleh pembentukan molekul oksigen yang reaktif. Adanya molekul-molekul oksigen reaktif yang diperantarai oleh sinar UV yang dihasilkan oleh lampu fluoresen, diduga juga berperan di dalam laju oksidasi glukosa (8). Meski demikian pada penelitian tersebut belum mengukur pengaruh pajanan lampu neon terhadap kadar glukosa. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diteliti pengaruh radiasi sinar ultraviolet (UV) terhadap kadar glukosa yang terdapat di dalam cairan infuse dextrose 5 %.

B.     Rumusan Masalah
Cairan infus dextrose 5 % merupakan cairan infuse yang sering digunakan di ruang perawatan. Dalam penggunaannya cairan infus dextrose 5 % sering terpajan oleh adanya sinar matahari dan lampu neon yang mengandung sinar ultraviolet. Berdasarkan penelitian sebelumnya, radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan glukosa yang ditandai oleh pembentukan senyawa dikarbonil. Apabila terjadi kerusakan glukosa maka kualitas cairan tersebut akan berubah dan potensinya berkurang yang menyebabkan tujuan dari terapi tidak terpenuhi sehingga mengakibatkan waktu yang lama dalam proses penyembuhan dan perawatan. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian ini adalah “ bagaimana pengaruh radiasi sinar ultraviolet terhadap kadar glukosa dalam cairan infus dextrose 5 % ? “

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar ultraviolet terhadap kadar glukosa dalam cairan infus dextrose 5 %.
Tujuan khusus penelitian ini mengukur kadar glukosa pada cairan infus dextrose 5 % pada 0 jam, 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit,  dan 180 menit  setelah dipajan sinar ultraviolet.

D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya bahwa cairan infus dextrose 5 % yang digunakan selama ini beresiko mengalami fotooksidasi dari sinar ultraviolet.



BAB VI
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa kadar glukosa dalam cairan infus dextros 5% mengalami penurunan akibat pengaruh radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari lampu UV λ = 200 nm. Penurunan kadar glukosa tersebut mengikuti persamaan Y = -0,164x + 48,49 dengan koefisien korelasi R² = 0,979 ( x = Lama pajanan UV, y = Kadar glukosa ).

B.    Saran
Hasil penelitian ini telah menggambarkan pengaruh radiasi sinar ultraviolet yang dihasilkan lampu UV λ = 200 nm terhadap penurunan kadar glukosa cairan infus dextrose 5%. Akan tetapi, hasil penelitian ini hanya menggambarkan dari desain model ruang perawatan yang telah disetting di laboratorium kimia Fakultas Kedokteran Unlam Banjarbaru saja. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan di ruang perawatan rumah sakit atau puskesmas perawatan untuk mengetahui gambaran sebenarnya dari pengaruh radiasi sinar UV yang dihasilkan lampu neon atau sinar matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar