NURSING CARE

Sabtu, 11 Maret 2017

Pola Pikir Orang Sukses dan Kaya

Seorang profesor Carol S. Dweck (Professor of Psychology at Stanford University) menulis buku yang berjudul Mindset. Mindset dalam bahasa Indonesia disebut pola pikir. Kunci untuk meraih sukses baik dalam pendidikan, karir, relasi, maupun bisnis adalah burtumbuh (growth).

Kata Carol, ada 2 tipe mindset yang dimiliki oleh manusia, yaitu fixed (tetap) atau bertumbuh (growth). Dia yakin, pada dasarnya semua orang itu bisa bertumbuh, bisa memiliki kemampuan dan pencapaian baru. Yang membedakan keduanya hanya 1, yaitu keyakinan.

Jadi rahasia pola pikir orang sukses dan kaya adalah keyakinan bahwa Anda bisa bertumbuh. Anda harus yakin, bahwa esok bisa lebih baik dari ini.

Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk belajar sampai akhir hayat. Ini sebuah bukti bahwa manusia itu bisa bertumbuh, bisa berkembang, sampai akhir hayat. Tidak dibatasi usia. Jika manusia tidak bisa bertumbuh, buat apa disuruh belajar?

Anda yakin kalau Anda bisa lebih baik?

Jika Anda yakin. Good. Artinya ada peluang bahwa Anda bisa menjadi orang yang lebih baik, lebih sukses, lebih kaya, lebih soleh, lebih dewasa, lebih proaktif, dan lebih-lebih lainnya yang positif.

Kuncinya yakin, bahwa Anda bisa lebih baik.
Lalu Bagaimana Dengan Bakat?

“Bagaimana jika bakat saya bodoh, tidak bisa ini dan itu.”

Bakat menjadi sebuah kontroversi. Banyak orang yang meyakini bahwa seseorang sukses karena dia punya bakat. Sementara yang tidak punya bakat, siap-siap menerima kenyataan menjadi orang gagal.

Keyakinan ini yang menyebabkan banyak orang yang memiliki pola pikir kaku (fixed) sehingga tidak berkembang dan bertumbuh.

Benarkah tidak ada yang bisa dilakukan karena bakat?

Saya banyak membaca buku pengembangan diri, banyak para ahli dan motivator yang mengatakan tidak ada yang namanya bakat. Salah satu contoh, katanya tidak ada orang yang lahir dengan “gelar” salesman. Orang lahir disebut bayi saja.

Tapi karena belajar dan berlatihlah seseorang bisa menjadi salesman hebat. Jadi bukan bakat yang menentukan, tetapi apakah kita mau belajar atau tidak membentuk diri menjadi seseorang yang kita inginkan alias bertumbuh. Profesor Carol termasuk yang yakin, bahwa kita bisa melakukan banyak hal jika kita memiliki mental bertumbuh.

Dalam buku The Talent Code, dijelaskan dengan gamblang bahwa dengan teknik dan kondisi yang benar, kita bisa menguasai berbagai hal kemampuan. Dalam buku ini dijelaskan, mengapa negara Brasil banyak melahirkan pesepak bola hebat?

Bukan karena bakat ternyata.

Tapi karena metode dan lingkungan pengembangan kemampuan sepak bola yang tepat. Sekitar tahun 1950, pemerintah Brasil menerapkan sebuah kebijakan yang memungkinkan anak-anak disana menempa diri menjadi pesepak bola handal.

Lalu bagaimana dengan pemikiran saya? Saya percaya bakat dan saya juga percaya bahwa kita bertumbuh. Bedanya adalah bakat bukan menjadi alasan membatasi, tetapi bakat memberikan kita keunikan.

Saya juga yakin, Anda bisa menguasai keterampilan tertentu, apa pun itu, apakah Anda bakat atau tidak, jika Anda mau mempelajari dan melatihnya dengan cara yang benar.

Saya sampai sekarang tidak bisa menyanyi. Bukan karena saya tidak punya bakat menyanyi, tetapi karena saya dulu yakin tidak punya bakat nyanyi dan tidak pernah berlatih menyanyi.

Keyakinan sayalah yang menyebabkan saya tidak pernah berlatih menyanyi.

Begitu juga dengan Anda jika Anda yakin tidak bisa berbisnis, maka Anda tidak akan pernah belajar menjadi pebisnis. Kuncinya adalah keyakinan.

Jaman sekarang sudah banyak metode dan teknologi dikembangkan, bahwa Anda bisa menguasai keterampilan apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mau belajar.

Kuncinya adalah keyakinan bahwa Anda bisa bertumbuh, bisa berkembang, dan bisa lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar